Rabu, 19 September 2012
Ayoo Baca Ini :)
BEBERAPA MOTIFASI UNTUK
MELAKUKAN
SABAR
1. Menyadari sepenuhnya bahwa sama halnya dengan
shalat, sabar adalah perintah Allah juga. Perbedaanya terletah hanya pada waktu
pelaksanaannya saja, yaitu bila shalat hanya dilakukan pada 5 waktu tertentu,
maka sabar harus dilakukan pada waktu menghadapi semua masalah/musibah,
termasuk didalamnya waktu menghadapi orang negatif (usil,menyebalkan)
Bila
dikaji lebih mendalam, pada hakikatnya Allah menurunkan manusia kedunia
hanyalah semata-mata hanyalah untuk diuji, oleh karena itu jika kita mendapatkan
masalah janganlah panik, karena memang untuk itulah hakikatnya manusia
diturunkan kedunia.
Renungkanlah
baik – baik sabda Rasulullah Saw berikut ini :
“
Sesungguhnya apabila Allah mencintai seseorang hamba maka dia tenggelamkan
hamba tersebut kedalam cobaan : Barang siapa yang tidak pernah mengalami
musibah, maka ia jauh dari kasih sayang Allah” ( Bukankah tanpa pernah
menghadapi kesukaran hidup manusia tidak akan pernah menjadi “matang”? )
Hadist
Qudsi :
“Sekiranya
aku uji salah seorang hambaku yang beriman, lalu ia memujiku atas ujian itu,
berilah pahala yang bersambungan baginya. Sebagaimana pahala yang biasa kalian
berikan ( atas amal yang mereka berikan ) “
2. Bila kita mamapu bersabar dengan niat semata –
mata hanya karena taat menjalankan perintah Allah, kemudian berserah diri
kepadanya ( shalat ). Yakinlah bahwa kita telah berpegang pada pegangan yang
kokoh.
Al-Anfaal:66
Maka
jika diantaramu 100 orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan 200
orang, dan diantaramu ada 1000 orang ( yang sabar ), niscaya mereka dapat
mengalahkan 2000 orang dengan seizin Allah, dan Allah beserta dengan orang –
orang yang sabar.
3. Sabar yang dilakukan dengan ikhlas,
sebagaimana ikhlasnya waktu mengerjakan shalat adalah merupakan perbuatan positif. Sedangkan kesal,
penasaran, (perasaan tidak ikhlas ) adalah perbuatan negatif.
Menurut F. Bailes dalam buku “ penyembuhan penyakit melalui pikiran :
pikiran yang positif akan menyehatkan sel –sel tubuh “
Dari
uraian diatas jelaslah bahwa sabar itu mempunyai pasangan, yaitu shalat, sabar,
dan shalat ibarat dua sisi keping mata uang yang harus selalu berjalan
beriringan, sabar tanpa pondasi beton, mudah mabruk terserang gempa.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar